sugionomateri

Selasa, 23 Maret 2010

latar belakang dialog lingkungan

Hutan, gunung dan air merupakan unsur unsur alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Alam beserta isinya juga merupakan unsur yang sangat vital dalam upaya kelangsungan hidup dan kehidupan dunia. Tanpa di sadari, dalam kehidupan sehari-hari besar kecilnya aktifitas manusia telah mempengaruhi ekosistem alam tersebut
Dalam kurun waktu lima tahun terahir ini Indonesia Khususnya kabupaten Tolitoli mulai terasa dampak kerusakan lingkungan akibat ulah tangan Manusia. Dari tahun ketahun volume banjir semakin besar dan semakin sering terjadi yang menyebabkan kerugian secara ekonomi. Hal ini terjadi diakibatkan aktifitas ekonomi yang bersentuhan langsung dengan alam, pemanfaatan hutan yang berujung pada kerusakan vegetasi dan ekosistem hutan tanpa adanya usaha konservasiy ang kemudian menghilangkan fungsi utama hutan sebagai pengatur tata air saat musim penghujan tiba dan pelindung kesuburan tanah. Eksploitasi bahan tambang, pembangunan pemukiman di Daerah Aliran Sungai yang selain membahayakan masyarakat dapat juga menyebabkan penyempitan aliran sungai, penimbunan daerah pasang surut yang diperuntukan untuk pemukiman dan perambahan hutan Bakau (mangrove) yang berakibat pada tingginya permukaan air laut ketika pasang serta berpotensi terjadinya abrasi.
Pertanyaan yang selalu menggoda kita adalah sejauh manakah kemampuan daya dukung sekarang ? Sanggupkah kita menopang generasi yang akan datang ? Pertanyaan ini perlu diajukan oleh karena masa depan lingkungan tidak bisa dilepas dari keadaan lingkungan masa kini bahkan masa lalu. Jawaban atas baik buruknya lingkungan masa depan bergantung pada usaha-usaha generasi sekarang dalam mengelola Sumber Daya Alam. Jangan harap akan tercipta ataupun tersisa lingkungan masa depan yang serasi apabila sekarang Kehilangan kearifan.
Sasaran:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar